Jumat, 18 Juni 2010

One Liter of Tears (Ichi Rittoru no Namida), true story





Merupakan sebuah Dorama(Japan Drama) yang diangkat dari sebuah kisah almarhum Aya Kitou, gadis yang berjuang selama 15 tahun sebelum meninggal pada tahun 1988.

Sebagai seorang gadis remaja, Aya Ikeuchi(Erika Sawajiri) boleh dibilang cukup beruntung, ia dibesarkan di sebuah keluarga pemilik restoran tofu(tahu), dia juga merupakan seorang siswi yang pintar dan jago bermain basket, ia pun tengah mempersiapkan untuk masuk sekolah menengah atas.

Hari-harinya pun dijalani dengan ceria sebagaimana remaja lainnya,namun belakangan terjadi hal yang cukup janggal. Pada suatu waktu, Aya sering terjatuh dan cara berjalannya cukup janggal, karena khawatir tentang keadaannya, Ibunyapun membawa putri kesayangannya ke sebuah dokter, dan hasil tes dokter sangat mengeejutkan : Aya divonis menderita penyakit langka spinocerebellar degeneration.

Sebuah penyakit yang sangat langka dan belum ditemukan obatnya ini disebabkan karena adanya kelainan pada syaraf otak seseorang, dimana penderitanya akan mengalami kemunduran dalam perkembangan tubuhnya, lambat laun pengidap penyakit ini akan tidak mampu berjalan,berbicara,bahkan makan. Hal ini tentu saja membuat keluarga Ikeuchi menjadi terpukul, terutama Aya sendiri, ia pun sadar bahwa hidupnya tidak akan lama lagi.

Untungnya secara tidak sengaja Aya bertemu dengan Haruto Asou(Ryo Nishikido) di rumah sakit. Dari Aya, Asou banyak belajar tentang kehidupan, terutama tentang semangat juang dan pantang menyerah, karena sikap Aya inilah, lambat laun Asou menjadi care dan simpatik pada gadis ini.

Namun, penyakit Aya makin lama makin parah, semakin lama kondisinya semakin kritis, ia sudah tidak dapat berjalan lagi,bahkan berbicaranya pun sulit dan terbata-bata seperti balita. Untuk mengetahui perkembangan Aya, dokter menganjurkan ia menulis segala hal yang dialaminya dalam sebuah buku harian agar ia dapat mengingat memori-memori tersebut.

Kisah ini sangat menyentuh emosi dan menguras air mata, tak bisa disangkal juga bahwa kisah ini menjadi perbincangan dan kontoversial di jepang sendiri antar keluarga Aya asli dengan pihak pembuat film ini, kisah ini terkuak lewat pengakuan seorang teman Aya tentang kisahnya, inipun membuat sutradara film menjadi tertarik dan ingin memfilmkannya, namun hal ini ditolak oleh pihak keluarga Aya dikarenakan keluarganya tidak ingin mengorek luka lama. Namun setelah beberapa lama dibujuk dan diberi pengertian oleh sang sutradara, pihak keluargapun mengizinkan.


Aya Kito, Lahir pada tanggal 1963
Didiagnosa mengidap penyakit saat berumur 15 tahun
Wafat pada tahun 1988 saat berusia 25 tahun


Tidak ada komentar:

Posting Komentar